Belajar mengetahui Parameter Orientasi Dalam pada kamera (kalibrasi Kamera) Android Cross A7S
Selamat
pagi sob, kali ini kita akan membahas masalah Kamera. Kamera indetink dengan
instilah fotografi, tatapi kali ini saya tidak akan membahas masalah teknik
dalam melalukan fotografi, tetapi lebih membahas masalah fotogrametri. Tentu
saja dalam bidang fotogrametri memerlukan parameter dari kamera. Untuk mengetahui
parameter tersebut dibahas dalam kalibrasi kamera. Sebelum kesana kita tahu
dulu pengertian kalibrasi itu apa, kalibrasi adalaha hal yang sangat penting
dilakukan pada saat melakukan pengukuran secara fotogrametrik. Yang dimaksud
dengan fotogrametrik adalah kita melakukan pemotretan objek baik posisi kamera
dari udara, maupun diatas permukaan bumi, untuk keperluan pemetaan, maupun
pengukuran objek lainnya seperti, panjang, luas, dan volume. Tentu kalibrasi
kamera ini digunakan dalam proses pengukuran, tujuannya adalah untuk mengetahui
kesalahan-kesalahan pada orinatasi dalam kamera seperti : panjang fokus, principal
point (xp, yp) dan distordi lensa yaitu distorsi radial (K1, K2, K3) dan
distorsi tangensial/decentring (P1, P2). Kita bisa mengetahui bagaimana
kualitas kamera kita sebenarnya dari parameter tersebut. Mungkin untuk
keperluan photografer mungkin tidak perlu, tetapi dari aspek geometris untuk
pengukuran (fotogrametri) sangat dibutuhkan.
Gambar 1 Foto Grid pada software Photomodeler Scanner
Sebenarnya jika dibagi
dari jenisnya, kamera terbagi menjadi dua jenis, yaitu kamera metrik dan kamera
non metrik (sebagai contoh kamera digital). Kamera metrik bisa dikatahui
parameter orientasi dalam dilapangan, sedangkan kamera non metrik tidak bisa,
jadi kita mengetahui parameter tersebut harus dengan kalibrasi kamera.
Parameter
Interior X0, Y0, dan Fokus
Dalam berbagai kasus fotogrametri, elemen dari principle
point (xo, yo) dan perspektif distance (panjang fokus)
harus ditentukan, hal ini dikarenakan semua sistem persamaan matematis yang
digunakan dalam fotogrametri bergantung dari ketiga parameter ini. Secara
geometris hubungan antara ketiga parameter ini dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 2. Geometri foto
Posisi principle point (xo, yo)
merupakan proyeksi garis lurus dari letak perspective center ke bidang foto dan
jarak dari principle point ke perspective center merupakan panjang fokus (c).
Secara praktis panjang fokus kamera dan letak principle point tidak mutlak
berada di tengah-tengah pusat foto, permasalahan ini disebabkan oleh kurang
stabilnya susunan lensa dan CCD yang berguna untuk merekam bayangan objek pada
saat perakitan.
Parameter Distorsi Radial (K1,
K2, K3)
Distorsi radial adalah pergeseran linier titik foto dalam
arah radial terhadap titik utama dari posisi idealnya. Distorsi lensa biasa
diekspresikan sebagai fungsi polonomial dari jarak radial (dr) terhadap titik
utama foto.
Efek yang terjadi apabila pada kamera memiliki nilai distorsi, maka gambar foto yang dihasilkan akan berbentuk cembung atau cekung, tergantung dari nilai parameter distorsi radial bernilai positif atau negatif (Wolf). Efek distorsi radial adalah sekitar 1 sampai 2 piksel di perbatasan CCD sensor. Dalam kaitannya dengan definisi distorsi radial, ada korelasi besar antara koefisien distorsi itu sendiri K1, K2, K3 dan antara principle distance. Hubungan antara distorsi radial dengan principle distance adalah dalam kaitannya sesuai principle distance dengan deviasi rata-rata akan dihitung menjadi minimum.
Parameter Distorsi Decentring atau
tangensial (P1, P2)
Distorsi decentring adalah
pergeseran linier titik di foto pada arah normal (tegak lurus) garis radial
melalui titik foto tersebut. Distorsi decentring disebabkan kesalahan sentering
elemen-elemen lensa dalam satu gabungan lensa dimana titik pusat elemen-elemen
lensa dalam gabung lensa tersebut tidak terletak pada satu garis lurus.
Pergeseran ini biasa dideskripsikan dengan 2 persamaan polonomial untuk
pergeseran pada arah x (dx) dan y (dy). Efek dari distorsi decentring ini akan menyebabkan kesan
hiperbolik pada foto yang terekam oleh kamera.
Gambar 3. Distrorsi Lensa
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kita
melakukan kalibrasi kamera, kita bisa menggunakan software Fotomedeller,
Kamera yang akan
dikalibrasi adalah kamera Androin Cross A7S. Adapun spesifikasi kamera
ini memiliki 8 MP Autofocus Camera, panjang lensa 4 mm.
Untuk mengetahui bagaimana proses kalibrasi di software Photomodeler Scanner dapat di lihat di link berikut
https://www.scribd.com/doc/260055065/Laporan-Praktikum-Kalibrasi-Kamera-Android-Cross-A7S-menggunakan-Software-Photomodeler-Scanner
https://www.scribd.com/doc/260055065/Laporan-Praktikum-Kalibrasi-Kamera-Android-Cross-A7S-menggunakan-Software-Photomodeler-Scanner
Dengan melakukan kalibrasi
kamera maka dapat kita ketahui hasil parameter orientasi dalam (Internal Orientation) kamera dibawah
ini :
Normal
Cross A7S
|
Hasil
Kalibrasi
|
Deviasi
|
|
Panjang
Fokus
|
4
mm
|
3,511496
mm
|
0,003
mm
|
Principal
Point sumbu Xp
|
0
|
1,764123
|
0,005
mm
|
Principal
Point sumbu Yp
|
0
|
1,294823
|
0,0002
mm
|
Distorsi
Radial K1
|
0
|
0,004431
|
0,00029
|
Distorsi
Radial K2
|
0
|
0
|
0
|
Distorsi
Radial K3
|
0
|
0
|
0
|
Distorsi
Decentring P1
|
0
|
0,0006237
|
0,00012
|
Distorsi
Decentring P2
|
0
|
0
|
0
|
Nah hasil tabel diatas
terdapat pengurangan panjang fokus kamera menjadi 3,511496 mm dengan selisih
0,488504 mm. Untuk posisi Principal point terdapat pergeseran korrdinat yang
relatif besar yaitu Xp 1,764123 dan Yp 1,294823 dari kondisi normal 0,0. Untuk parameter
distrosi yang diketahui adalah ditorsi Radial K1 dan Distorsi decentring P1.
Demikian lah postingan
mengenai kalibrasi kamera ini, semoga memberikan manfaat,
Terima Kasih.
Komentar
Posting Komentar