DEUTCHCAMP IN INDIEN 18. OKTOBER bis 25. OKTOBER 2010
Pergi keluar negeri memang mengasyikkan. Ini adalah salah satu pengalaman
pertama saya pergi ke luar negri. Disini saya akan berbagi pengalaman kepada
semuanya terlebih kepada orang-orang yang memiliki motivasi maju seperti saya.
Ketika saya dibangku SMA saya pernah berpikir akan membuat suatu hal besar pada
diri saya, tetapi belum pernah menemukaannya. Namun ternyata saya sangat suka
belajar yang baru. Karena disekolah SMA saya (SMAN 1 Plus Matauli Pandan)
memiliki bidang studi bahsa Jerrman, saya tertarik untuk mendalaminya.
Kebetulan juga ketika tahun pertama SMA ada program kerja sama dari Goethe
Institut German. Sekolah saya merupakan mitra Masa depan dari kebudayaan Jerman
ini, dan merupakan salah satu dari 20 SMA di Indonesia yang menjalin program
kerjasama Internasional ini. Bayak memang program-program yang diberikan oleh
mitra ini misalnya bebarapa teman saya mengikuti “summercamp dan wintercam di
Jerman, Program beasiswa luar negeri, berbagai kegiatan seperti pertukaran
pelajar, serta kemah bahasa antar negara”.
Ketika saya berada ditingkst 3 SMA semester awal saya mendapat kesempatan
ikut program Beasiswa Kemah bahasa Jerman di India (Deutchcamp In Indien). Sayaadalah salah satu penerima beasiswa ini dari 6 orang di
Indonesiayang memiliki kerja sama dari Goethe Institut. Saya dari sumatera
sendiri, 2 dari bandung, 1 dari lombok, 1 dari Surabaya, dan 1 lagi dari papua.
Lengkap sudah perwakilan Indonesia menuju India untuk beasiswa ini bertemu
dengan negara-negara lain. Salah satu syarat dari penerima beasiswa ini adalah
bisa berbahasa Jerman dan memiliki sertifikat bahasa Jerman yan itu diakui. Saya
waktu itu sedang memiliki sertifikat level A2. Lumayan berat lah mendapatkan
sertifikat ini.
Perjalanan Menuju India memang terasa jauh sekitar 9 jam. Lokasi tempat
camp nya berada di Kota Pune “Hidden Oasis”, dekat kota Mumbai. Tempatnya jauh
dari perkotaan dan memiliki pemandangan yang indah. Kita tahu india memang
salah satu kota berkembang seperti Indonesia, tapi jangan salah kaprah disuatu
bidang memiliki keunggulan yang cannggih di bidang Teknologinya (Stasiun
Satelit Ruang Angkasa). Kami sampai di kota Mumbai malam Hari dan langsuk
menuju kota Pune sekitar jam 2 pagi waktu setempat.
18 Oktober 2010
Kegiatan pertama kami sebelum menuju “Hidden Oasis” adalah mengunjungi
tempat penting di Pune. Dipune kami dari Indonesia bertemu dengan teman-teman
dari Uzbekistan. Sebenarnya peserta kemah bahasa ini diikuti oleh 6 negara,
tetapi 3 negara berhalanagan hadir karena masalah visa negara (Irlandia, Swis,
). Sedangkan temen-temen dari India sudah menunggu di kantor Goethe Institut
Pune.
Sebelum menuju “Hidden Oasis” kami diajaak mengunjungi tempat tepenting
dikota Pune ini. Siapa yang tidak kenal dengan Mahatma Ghandi sosok pahlawan
dimasa Revolusi Inggris. Kami mengunjungi museum yang memiliki sejarah-sejarah
perjuangan Rakyat india dimasa itu. Sangat berkesan melihat sejarah-sejarah
tersebut. Kita masih bisa mengerti tulisannya karena semua tulisan disitu
terdapat 2 bahsa yaitu bahasa Hindi (Bahasa India) dan Bahasa Inggris (Bahasa
Nasional). Sehingga tak heran seluruh rakyat India bisa Berbahasa Inggris
karena Bahasa Inggris merupakan bahasa Nasional Negara juga. Setelah sore kami
berangkat menuju “Hidden Oasis” bersama teman-teman dari India yang sudah
menunggu di Kantor Goethe Institut. Agak jauh memang ke lokalisasi.
Pukul 7 malam sampai ditempat dan langsung mempersiapkan barang-barang.
Acara pun dimulai. Makan malam bersama teman-teman dan berbincang-bincang tentang negaranya.Oh iah, sebagai negara pendatang mesti bisa menyesuaikan dengan makanan disana, karena makanan disana adalah vegetarian. Bayangka saja selata hampir 2 minggu makannya serba vegetarian.Enak juga memang, dan makanannya serba santan. Tatapi begitulah keadaan disana dan kita harus bisa meyesuaikannya. Acara perkenlan dengan Instruktur,teman-teman pun dimulai sampai malam dan tidur.
Acara pun dimulai. Makan malam bersama teman-teman dan berbincang-bincang tentang negaranya.Oh iah, sebagai negara pendatang mesti bisa menyesuaikan dengan makanan disana, karena makanan disana adalah vegetarian. Bayangka saja selata hampir 2 minggu makannya serba vegetarian.Enak juga memang, dan makanannya serba santan. Tatapi begitulah keadaan disana dan kita harus bisa meyesuaikannya. Acara perkenlan dengan Instruktur,teman-teman pun dimulai sampai malam dan tidur.
19 Oktober 2010
Pukul 07.00 waktu setempat kami perserta waktunya untuk sarapan pagi. Pola
makannya agak unik disini. Sarapan pagi pake nasi, nasinya kecil-kecil, saya
lupa namanya. Setelah makan pagi minum susu perah sapi yang dicampur dengan
sereal. Agak risih juga ternyata makan susuh perah sapi yang diambil pagi itu,
tetapi enak juga.
Ada 2 metode Balajar dalam kursus ini yang pertama
di dalam kelas didampingi oeh instruktur Her Dus Manta, sakah satu dosen Bahasa
Jerman di Universitas Pune India. Sedangkan metode ke dua adalah observasi proyek
di luar kelas yang didampingi oleh Instruktur Frau Meike dari Ghoete Institut.
Sampai jam 1 merupakan jadwal dikelas dan sampai sore berada di luar kelas.
Hari pertama dikelas masih semangat tetapi lama-kelamaan agak sedikit bosan
juga.Tetapi pelajarannya masih gampang. Yang penting kita Aktif berbicara. Yang
paling mengasikkan itu adalah ketika berada di luar kelas. Disini kita bebas
berekspresi dan berkreasikegiatannya seperti bermain games, mengamati sekitar
lingkungan, dll. Banyak memang materi-materi ang disampaikan,sehinga kosa kata
kita semakin bertambah dan komunikasi berbicara kita menjadi lancar. Karena
disini selan kita berbicara bahasa Jerman kita bisa juga berbicara bahasa
Inggris.
Hari kedua juga hampir sama kegitannya tetapi materi-materi yang
disampaikan beragam dan berkeanjutan.. Dan Materi didalam kelas harus
diaplikasikan diluar kelas.Berat juag ternyata tetapi mengasykkan dengan berbagai
pola tingkah laku teman-teman. Tema dari program camp bahasa ini adalah masalah
Lingkungan. Kita disuruh mempresentasikan masalah lingkungan dan memunculan
solusi untuk mengatasinya, dan tentu saja harus berbahasa Jerman.
Dihari ketiga kami kedatangan tamu dari Sekolah
Internasional di Pune. Dan suasana kelas juga semakin bersemangat, sehingga
teman jga semakin bertambah, diantaranya ada dari Singapura, Vietnam, Italia, Amerika.
Tapi sayang mereka tidak bisa lama berada dilokalisai karena keterbatasa waktu.Dan
pada malam harinya kami bermain api unggun. Banyak keceriaan disana, misalnya
bernyanyi, bercerita-cerita hingga malam sampai tidur.
Demikianlah seterusnya
sampai hari ketujuh dengan berbagai proyek observasi belajar dengan berbahsa
Jerman. Hingga sampai dipenghujung camp adalah Show off dengan pertunjukan
drama yang dihadiri undangan dari Ghoete Institut. Kami mengankat cerita Pangeran kodok yang kami remix dengan cerita modern. Selain
itu juga Kami dari Indonesia mempertunjukkan kebudayaanya, saya sendiridari
suku Batak dengan tari tor-tornya dan
kain Ulosnya, serta temn-teman yang yang lain dengan budaya tari jawa,
sunda, papua, lombok, lengkap sudah berbagi suku kita pamerkan. Selain itu juga
tempat wisata seperti Borobudur, kain batik, makanan serta minuman yang
terkenal di Indonesia kita kenalkan. Mereka Ungdangan, para orang tua sangat
terkesan melihat presentasi dari Indonesia. Begitu juga teman-teman dari India
dan Uzbekistan memperkenalkan potensi negaranya. Hingga acara camp bahsa pun
selesei pada malamnya.
Keesokan harinya 25 Oktober 2010 kami seluruh pederta diajak mengunjungi candi di kotaPune. Cukup menarik memang tempatnya. Sehingga sedikit kebudayaan Hindu pun bisa kami kenal di India. Karena memang agama disana mayoritas Hindu. Hingga Soreharinya kami kembali ke kantor pisan dengan Institut Jerman di Pune dimana kami bertemu sebelumnya. Dsana kami berpisah dengan teman-teman dari India dan Uzbekistan, dan kami langsung menuju Mumbai untuk berangkat pulang ke Indonesia Besok harinya.
Kami sempatkan
jalan-jalan mengelilingi kota Mumbai. Kotanya sangat bagus dan terlihat klassik
dengan bangunannya. Karena bangunannya sudah tua tapi masih kokoh. Kam i
mengunjungi bagunan bersejarah waktu penjajahan Inggris. Sangat terkesan melihat
daerah itu. Disana juga banyak
teris-turis yang mengunjungi banguna prasejarah itu.
Saya heran dengan
kebisaaan orang disana, ketika saya berbicara degan penduduk disana, mereka
selalu menggeleng-gelengkan kepala. Terlihatunik memenag dan saya tertawa kalo
berbicara dengan mereka.
Komentar
Posting Komentar